CASHDIK.COM - Mungkin kamu sering menemukan berbagai iklan trading binary option yang menawarkan keuntungan berlipat dalam waktu dekat. Perlu kamu ketahui, bahwa Binary Option masih belum memiliki dasar hukum yang jelas di Indonesia.
Terlihat semua platform trading Binary Option di Internet, tidak ada yang memiliki perwakilan Indonesia dan menyebutkan bahwa mereka diawasi oleh OJK atau Bappebti.
Baca juga: Bermain Trading Termasuk Investasi atau Judi?

Binary Option adalah salah satu produk trading dimana para trader hanya perlu menentukan apakah harga komoditif akan naik atau turun. Jika prediksinya benar maka trader akan profit, jika salah maka akan kehilangan modal sesua nominal yang dipasang.
Baca juga: Jenis Usaha yang Tidak Perlu Dipromosikan Sama Sekali
Resiko lain berasal dari trader sendiri yang menggangap bisnis ini sebagai 'judi' hingga dia ketagihan atau marah dan panik karena kehilangan seluruh modalnya. Bisa dibilang resiko ini datang dari faktor psikologi.
Baca juga: Bermain Trading Termasuk Investasi atau Judi?
Jangan mudah tergiur oleh iming-iming untung dengan cepat. Memang ada orang yang berhasil menyabet keuntungan besar di dunia Binary Option, semua kembali ke si pelaku, apakah sanggup menerima resikonya atau tidak.
Apa yang dimaksud dengan Binary Option?

Binary Option adalah salah satu produk trading dimana para trader hanya perlu menentukan apakah harga komoditif akan naik atau turun. Jika prediksinya benar maka trader akan profit, jika salah maka akan kehilangan modal sesua nominal yang dipasang.
Adakah resiko dari bisnis ini?
Semua hal tentu memiliki resiko, apalagi Binary Option. Resikonya bisa berupa kecurangan broker (platform) yang tidak membayar keuntungan yang didapat trader atau memanipulasi pasar secara ilegal. Situs finansial dunia, Forbes mengatakan bahwa binary option adalah omong kosong.Baca juga: Jenis Usaha yang Tidak Perlu Dipromosikan Sama Sekali
Resiko lain berasal dari trader sendiri yang menggangap bisnis ini sebagai 'judi' hingga dia ketagihan atau marah dan panik karena kehilangan seluruh modalnya. Bisa dibilang resiko ini datang dari faktor psikologi.
1 Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus